Wah, tak terasa sudah 6 hari ada di Kupang. Kira-kira agenda hari ini apa ya? Oh ya, hari ini saya harus memasang parabola di SMA N 1 Takari. Jauh ga ya tempatnya? Gampang kok, tinggal naik bus jurusan kupang-soe, kupang-kefa atau bisa juga kupang-atambua. Soalnya ketiga jurusan itu selalu melewati daerah Takari.Jam 9.00 WITA, kami (saya, Febri dan Irsandi Hasan) menuju SMA yang dituju. Kami naik mobil jurusan kupang-kefa. Wah, ternyata jalan yang kami lalui seperti jalan raya yang ada di Batu-Malang. Jalannya sangat terjal, berliku-liku. Sebelah kanan jurang sedangkan sebelah kiri tebing bebatuan. Wah, pokoknya jangan sampe terjadi apa-apa dech.Oh ya, kami hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai ke SMA N 1 Takari. Ternyata alamatnya ada di Jalan Timor Raya KM 68 Takari. Lumayan jauh juga ya? Oh ya, itu baru sampai jalan raya, kita harus jalan kali melewati jalan bebatuan menuju SMA itu. Ya, kira-kira jalan kaki sampai 300M. Di sekeliling jalan itu banyak ternak, diantaranya ada sapi, kambing, anjing (kirik, asu dan sejenisnya) dan babi (celeng, bagong dan sejenisnya). Pokoknya bau mereka tercium tajam. Sebagai tambahan, kalau jalan kaki ke sini harus hati-hati ya, soalnya kotoran mereka berserakan di jalan. Hehehehe...Alhamdulillah, setelah me-lewati rintangan itu akhirnya sampai juga ke SMA N 1 Takari. Langsung saja, kami menemui kepala sekolah. Nama pendeknya Pak Yanto. Beliau orang Jember loch. Setelah mendapat izin, kami langsung memasang parabola dan pointing. Wah, memang nasib kesekolah ini. Sudah perjalanannya jauh, jalan kaki disambut oleh ternak dan yang terakhir listrik disini jarang menyala trus di sini juga belum ada TV. Trus gimana dong klo untuk pointingnya? Gampang kok, kita khan punya laptop. Khan jalan alternatif juga.Wah... wah... ternyata pointing menggunakan laptop butuh tenaga ekstra. Bayangkan saja, setiap ada gerakan di parabola kita harus refresh browser Enigma-nya. Ditambah lagi, angin disini kencang banget. Jadi secara tidak langsung, anginnya “membantu” merusak posisi parabola.Alhamdulillah, ternyata hanya butuh waktu 2 jam untuk mendapatkan hasil SNR 77% dari siaran SEAMOLEC. Setelah dirasa sudah bisa streaming video, akhirnya kami membereskan peralatan yang ada diluar dan langsung memasangnya di ruang kepala sekolah.Ternyata, kami “dikerjain” oleh angin. Masa saat di luar gedung bisa mendapatkan SNR 77% sedangkan di dalam ruangan hanya mendapatkan SNR 63%. Harus pointing lagi deh. Ya iya lah. “Klo bukan kita yang pointing, lalu siapa lagi?”Alhamdulillah, hasilnya sudah tetap 77%. Dan selanjutnya adalah memberikan pelatihan kepada pegawai disana. Kali ini hanya mengajarkan bagaimana streaming video. Karena di sini hanya ada 2 komputer (1 di ruang kepala sekolah dan 1 digunakan untuk administrasi sekolah). Wajarlah, khan sekolah ini baru dibangun tahun 2007 dan jauh dengan pusat kota.Setelah semua pegawai “sedikit” mengerti, kami pun meminta izin untuk pamit pulang. Alhamdulillah jam 16.40 sudah ada di Hotel Brenton.
Minggu, 08 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar